Erick Thohir Dorong Sinergi Kelola Sampah Jadi Energi

Jumat, 11 Juli 2025 | 18:39:54 WIB
Erick Thohir Dorong Sinergi Kelola Sampah Jadi Energi

JAKARTA - Dorongan untuk memperbanyak pemain Indonesia yang meniti karier di luar negeri kembali ditegaskan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Sosok yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut menaruh perhatian besar terhadap kurangnya jumlah pemain lokal yang bermain di liga asing. Ia menilai, faktor mental dan adaptasi menjadi tantangan utama yang perlu segera diatasi.

Menurut Erick, Indonesia memiliki potensi besar dari sisi kualitas pemain, namun masih tertahan oleh keraguan untuk tampil di panggung internasional. Salah satu alasan utama yang membuat pemain enggan bermain di luar negeri adalah kekhawatiran mengenai menit bermain yang minim. Padahal, menurutnya, hal tersebut seharusnya bisa ditanggulangi dengan kesiapan mental dan kemampuan adaptasi yang baik.

"Memang, kita berharap agar makin banyak pemain Indonesia yang berkarier di luar negeri," kata Erick Thohir.

Dalam pandangannya, pemain Indonesia sesungguhnya punya mentalitas kuat dan daya juang tinggi. Erick juga menilai bahwa secara teknis dan disiplin, pemain lokal sudah menunjukkan perkembangan positif, terutama dalam beberapa tahun terakhir. Ia menekankan bahwa selain soal kemampuan, adaptasi menjadi faktor penting yang kerap kali menentukan sukses tidaknya pemain Indonesia di luar negeri.

"Jadi, saya berharap agar makin banyak tim luar negeri yang memantau pemain kita," ucapnya, seraya menyatakan optimismenya bahwa bakat lokal tidak kalah dibanding pemain dari negara lain di kawasan Asia.

Meski begitu, Erick menyayangkan bahwa masih banyak pemain Indonesia yang belum bisa tampil maksimal ketika diberikan kesempatan di tim luar negeri. Ia membandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand dan Jepang yang secara konsisten melahirkan pemain yang mampu bersaing di luar negaranya.

"Akan tetapi, pemain kita juga harus bisa beradaptasi di luar negeri. Ini yang kita perhatikan banyak pemain asal Indonesia yang perkuat tim luar negeri belum maksimal dalam beradaptasi," ujar Erick.

Lebih lanjut, Erick menyampaikan bahwa kesuksesan pemain dari negara lain seperti Thailand dan Jepang menjadi contoh penting. Mereka tidak hanya mampu menembus klub-klub besar di Asia, tetapi juga sejumlah liga top dunia. Erick meyakini, jika pemain Indonesia memiliki mentalitas yang lebih kuat, mereka juga bisa menembus level yang sama.

"Dibandingkan dengan pemain Thailand yang berkarier di Jepang ada, di mana ada. Pemain Jepang di seluruh dunia ada. Jadi, kembali dari kita sendiri. Pemain lokal yang mau abroad, jangan manja," tegasnya.

Ungkapan "jangan manja" ini menjadi sorotan penting dalam penyataan Erick Thohir. Ia menilai bahwa kesiapan mental dan sikap tidak mudah menyerah merupakan modal besar untuk bertahan dan berkembang di luar negeri. Banyak pemain Indonesia yang, menurutnya, masih terbiasa dengan kenyamanan di dalam negeri sehingga tidak siap menghadapi tantangan baru di luar.

Saat ini, hanya segelintir pemain Indonesia yang secara konsisten tampil bersama klub-klub asing. Beberapa nama yang mencuri perhatian adalah Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan. Keduanya bermain di klub Thailand, masing-masing memperkuat Port FC dan Bangkok United.

Kehadiran mereka menjadi contoh bahwa sebenarnya jalan untuk tampil di luar negeri terbuka lebar. Apalagi, belakangan ini perhatian klub-klub asing terhadap pemain Asia Tenggara meningkat, termasuk dari Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Terbaru, Shayne Pattynama juga resmi bergabung dengan klub besar Thailand, Buriram United. Langkah ini disambut positif oleh pecinta sepak bola tanah air karena menunjukkan bahwa pemain Indonesia masih memiliki daya tarik di level internasional. Kehadiran Pattynama menambah daftar pemain Indonesia yang berkompetisi di liga luar dan menjadi harapan baru bagi perkembangan sepak bola nasional.

Meski jumlahnya masih terbatas, Erick percaya bahwa upaya untuk meningkatkan jumlah pemain abroad akan membuahkan hasil jika diikuti dengan pembinaan dan mentalitas yang kuat sejak dini. Ia berharap klub-klub dalam negeri juga berperan aktif dalam membentuk pemain yang siap bersaing di kancah internasional, tidak hanya dari segi teknis tetapi juga dari aspek kepribadian dan sikap profesional.

Dorongan ini juga sejalan dengan visi PSSI untuk membangun sepak bola Indonesia yang kompetitif secara global. Dengan semakin banyak pemain yang mendapatkan pengalaman internasional, kualitas tim nasional pun diyakini akan meningkat secara signifikan.

Erick pun mengajak seluruh ekosistem sepak bola, mulai dari pelatih, manajemen klub, hingga federasi, untuk bekerja sama menciptakan generasi pemain yang tidak hanya tangguh di dalam negeri, tetapi juga siap berjuang dan bersinar di luar negeri.

“Kalau kita ingin bersaing dengan negara lain di Asia, pemain kita harus bisa unjuk gigi di luar negeri. Ini penting untuk perkembangan sepak bola kita secara menyeluruh,” pungkasnya.

Dengan semakin banyak pemain yang bermain di liga asing, harapan untuk melihat tim nasional Indonesia lebih kompetitif di pentas Asia dan dunia akan semakin terbuka. Maka, menjadi tugas bersama untuk terus mendorong dan mendukung para pemain muda agar berani mengambil langkah besar demi masa depan sepak bola nasional yang lebih cerah.

Terkini

Cara Menghitung Tarif Pajak PPH 21 2025

Kamis, 11 September 2025 | 22:49:52 WIB

Kesehatan Mental Adalah: Pentingnya Bagi Kesehatan Tubuh!

Kamis, 11 September 2025 | 22:49:22 WIB

Cara Menabung Emas di Pegadaian: Syarat dan Manfaat

Kamis, 11 September 2025 | 22:49:22 WIB